Merdeka.com - Kondisi di Lembaga Permasyarakatan kini tengah disorot setelah kerusuhan di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Para narapidana membakar kantor Lapas dan melempari petugas. Ratusan napi sempat kabur sebelum akhirnya ditangkap atau menyerahkan diri.
Ada cerita menarik bagaimana proklamator dan presiden RI pertama Ir Soekarno menghabiskan hari-hari dalam penjara.
Pemerintah kolonial Belanda memenjarakan Soekarno dalam Penjara Sukamiskin, Bandung. Mereka menuding Soekarno melawan pemerintah kolonial. Soekarno pun menghabiskan waktu dua tahun sepanjang 1930-akhir 1931 dalam penjara.
Soekarno diisolasi dalam tahanan. Dia tak boleh berbicara dengan tahanan lain. Belanda takut Soekarno akan menggerakkan perlawanan para tahanan.
Selama dalam tahanan Belanda juga melarang Soekarno membaca buku politik. Ternyata hal ini malah menjadi jalan bagi Soekarno untuk menekuni agama Islam.
Soekarno mengaku sebelumnya tak mempelajari Islam dengan baik. Ayahnya tak memberikan contoh. Dia baru mengenal Islam saat kos di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya. Tapi ketika itu dirinya tak begitu tertarik mempelajari agama.
"Di dalam penjaralah aku menjadi penganut Islam yang sesungguhnya," kata Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.
Kegelapan dalam sel makin membuat Soekarno khusyuk mempelajari agama. Di malam-malam yang panjang dia bermunajat pada Allah SWT. Soekarno juga selalu salat lima waktu.
"Aku mulai mencerna Alquran pada usia 28 tahun. Aku membacanya mulai dari saat aku bangun. Sekarang aku memahami Tuhan tiada terhingga, meliputi seluruh alam. Maha Kuasa. Maha Ada. Dia hanya satu, tapi ada di mana-mana. Tuhan ada di angkasa, di atas puncak gunung, di bintang-bintang di venus dan dalam cincin di saturnus," kata Soekarno.
Soekarno juga membaca buku-buku dan kerap berdiskusi tentang kepercayaan lain. Tapi dia mengaku menemukan titik terang saat membaca Alquran dan mempelajari Islam.
"Kemudian aku membaca Alquran. Dan hanya setelah menyerap pemikiran-pemikiran Nabi Muhammad SAW, aku tidak lagi mencari-cari buku sosiologi untuk memperoleh jawaban dan bagaimana sesuatu terjadi. Aku memperolehnya dalam ucapan-ucapan Nabi dan aku sangat puas," beber Soekarno.
Soekarno merangkul semua agama. Dia mencontohkan hidup bertoleransi antarumat beragama. Dia sangat akrab dengan para pemimpin Islam di Arab, namun pemimpin Katolik di Vatikan pun menghormatinya.
"Aku adalah seorang Islam yang hingga saat ini telah mendapatkan tiga medali tertinggi dari Vatikan. Bahkan Presiden Irlandia pun mengeluh dia hanya dapat satu," kata Soekarno bangga.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar