Perjalanan hidupku merupakan bahasa kesendirian yang apabila direnungkan akan membangunkan diri saya untuk mengerti bahwa hidup manusia pada hakikatnya adalah sendiri.
Ketika dalam rahim ibu kita sendirian,
Dalam kubur nanti kita sendirian,
Dan di hadapan Tuhan nanti kita mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat sendirian juga.
Dalam menjalani hidup pun,
Jauh di kedalaman hati manusia
Ada bahasa kesendirian yang hanya dirinya saja yang tahu.
Di dalam hati manusia ada semacam kesibukan diam-diam yang sukar untuk ditebak dan didefinisikan, Kesibukan yang hanya akan dimengerti dalam kesunyian.
Kita sama-sama merasakan bahwa dalam kesunyian itu kadang-kadang rasa sakit yang tak terperi menyayat hati kita,
Namun kita pun sama-sama yakin bahwa itu semua akan mendidik kita menjadi manusia.Yakinlah Wahai Jiwa!
Dengarkan Gabrin Kahlil Gibran berkata, "Kesunyian memiliki tangan yang halus bagai sutra, Namun dengan jemari yang kuat dia mencengkram hati dan menyakiti dengan derita.
Kesunyian adalah sekutu derita sekaligus sahabat ketinggian jiwa..
Dan ketinggian jiwa akan menimbulkan sebuah kerinduan..Kerinduan!!..
Sebuah kerinduan yang tertahan akan menjadi sebuah semangat dalam menggapai semua cita-cita. Kita tahu bahwa alur hidup memang susah ditebak. Tapi saya juga yakin bahwa di dalam hidup, mukjizat terbesar yang bisa dirasakan manusia adalah kemungkinan-kemungkinan, terutama ketika salah satunya menjelma menjadi kenyataan.
Saya rindukan kemungkinan itu, kemungkinan saya bisa ngobrol dengan seseorang yang akan menjadi sahabat hidupku, berbicara tentang segala hal yang akan membangkitkan semangat untuk menghadapi hari esok, serta bisa mencerahkan pemikiran kita dan kaum muslimin..
Kapan yah.??? :)
http://www.ahlisyukur.com/2012/06/sendirian-dalam-kesunyian.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar